Pelaksanaan Pemberantasan Buta Hurup
19 Oktober s/d 17
Nopember 2011,
sumber Dana : Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal
Peserta
Pembelajaran Keaksaraan Dasar
Proses
identifikasi untuk pendataan warga Kampung Pelag usia produktif yang belum
mengikuti program pembelajaran sebelumnya dengan mengikusertakan Ketua RT dan
RW dan Tokoh masyarakat.
Peserta Program
Pembelajaran Keaksaraan Dasar diikuti oleh 40 orang warga Kampung Pelag, Desa
Sukajaya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut; terbagi dalam 4 (empat)
kelompok belajar yang terdiri dari peserta perempuan sebanyak 38 orang
dan peserta laki-laki sebanyak 2 orang; data para peserta tersaji dalam
Lampiran, Tabel 4.1A dan Tabel 4.1B.
Koordinator dan Tutor
Koordinator
pelaksana dari Program Pembelajaran Keaksaraan Dasar Kampung Pelag terdiri dari
4 (empat) orang, yaitu Buldan sebagai Ketua Koordinator serta Adun S, Kuswana
dan Rika sebagai anggota.
Jumlah Tutor untuk
pembimbing kelompok belajar berjumlah 4 (empat) orang, yaitu Qurtubi Ali Akbar
SPd, Asep Mithaul Ulum, Mimin Rosmini dan Iwan.
Jadwal Pelaksanaan
Program
Pembelajaran Keaksaraan Dasar diselenggarakan dua hari perminggu setiap hari
Rabu dan Kamis mulai jam 10.00 s/d 12.00 WIB yang bertempat di Madrasah
Ibtidaiyah (MI) RT28 RW 07 Kampung Pelag; jadwal penyelenggaraan tersaji dalam
Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Waktu dan Jadwal Pelaksaan Pembelajaran
Keaksaraan Dasar Kampung Pelag
No
|
Hari
|
Tanggal
|
Materi
|
01
|
Rabu
|
19 Oktober 2011
|
Pengenalan Hurup dan angka
|
02
|
Kamis
|
20 Oktober 2011
|
Mengeja bacaan dan menulis (1)
|
03
|
Rabu
|
26 Oktober 2011
|
Evaluasi 1 test baca-tulis (1)
|
04
|
Kamis
|
27 Oktober 2011
|
Mengeja bacaan dan menulis (2)
|
05
|
Rabu
|
02 Nopember 2011
|
Keterampilaan dengan peragaan 1
|
06
|
Kamis
|
03 Nopember 2011
|
Evaluasi 2, test baca-tulis (2)
|
07
|
Rabu
|
09 Nopember 2011
|
Mengeja bacaan dan menulis (3)
|
08
|
Kamis
|
10 Nopember 2011
|
Keterampilaan dengan peragaan 2
|
09
|
Rabu
|
16 Nopember 2011
|
Praktek menulis dan membaca
|
10
|
Kamis
|
17 Nopember 2011
|
Evaluasi 3; test baca-tulis
|
Proses Pembelajaran
Warga peserta pembelajaran
dibagi dalam 4 (empat) kelompok; setiap kelompok dibimbing oleh satu orang
tutor dan satu koordinator. Setiap peserta dibagi satu set alat-alat tulis
untuk proses belajar dan diberi insentif sebesar Rp.15.000 sebagai kompensasi
meninggalkan pekerjaan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Proses belajar
dilakukan dalam ruang kelas, peserta diberi materi pembelajaran secara bertahap
oleh tutor sesuai materi kurikulum yang meliputi :
·
pengenalan hurup dan angka,
·
menulis dan mengeja bacaan;
·
pengayaan materi bacaan dan menulis,
·
pengetahuan umum bidang pertanian dan kesehatan untuk
merangsang wawasan berpikir.
Bahasa pengantar
pembelajaran digunakan bahasa campuran, yaitu bahasa Sunda (bahasa lokal) dan
Bahasa Indonesia. Waktu pembelajaran efektif berlangsung selama 2 x 45 menit
setiap pertemuan yang dijadwalkan pada hari Rabu dan Kamis mulai jam 10.00 s/d
12.00 WIB.
Evaluasi Hasil Pembelajaran
Untuk mengetahui
penyerapan pembelajaran dan keterampilan baca-tulis dilakukan tiga kali
evaluasi kepada setiap peserta. Evaluasi dilakukan dengan test langsung kepada
peserta oleh tutor; teknis evaluasi :
·
Peserta disuruh membaca objek bacaan yang mengandung
hurup dan angka, terdiri dari beberapa kata untuk evaluasi 1, kalimat untuk
evaluasi 2 dan alinea untuk evaluasi 3; kemudian peserta disuruh menuliskannya.
·
Tutor mencatat dan memberi nilai kemampuan membaca
peserta bimbingannya, meliputi kelancaran, kecepatan, kebenaran ejaan serta
benar-tidaknya penulisan.
Dari 40 peserta program pembelajaran, hasil penilaian
kemampuan baca-tulis peserta pada evaluasi tahap tiga adalah 24 orang
(60%) dalam kategori kemampuan membaca tahap lancar, 12 orang (30,0%) cukup
lancar dan 4 orang (10,0%) kurang lancar.
Program kegiatan
Pembelajaran Keaksaraan Dasar yang telah diselenggarakan pada tanggal 19
Oktober s/d 17 Nopember 2011 bagi warga di Kampung Pelag, Desa Sukajaya,
Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut pada dasarnya merupakan wujud kepeduliaan
sosial dan merupakan tanggungjawab dari negara dan masyarakat atas
keprihatianan kondisi tingkat pendidikan sejumlah warga negara yang tidak
mempunyai kemampuan baca-tulis latin (tuna hurup latin).
Dalam menuntaskan
buta aksara latin di Kampung Pelag diperlukan program kegiatan lanjutan bagi
warga yang belum mengikuti program, pendalaman materi pembelajaran bagi warga
sudah mengikuti program serta pemberian bantuan modal usaha dan keterampilan
untuk pemberdayaan ekonomi dalam rangka peningkatan kesejahteraan keluarganya; karena
rendahnya tingkat pendidikan disebabkan faktor ketidakmampuan ekonomi.
Dengan adanya
kasus tingginya buta hurup latin di Kampung Pelag, mudah-mudahan semua pihak
merasa prihatin dan tergerak untuk membantu dalam menimimalkan tingkat buta
hurup latin di wilayah-wilayah lainnya.