Program Pemberantasan Buta Aksara
Latar Belakang
“Buta aksara di Indonesia tak bisa. Hingga akhir 2009,
populasi buta aksara masih sekitar 8,7 juta atau 5,3% penduduk berusia di atas
15 tahun. Dari jumlah tersebut sebagian besar berusia di atas 45 tahun dan 64%
di antaranya perempuan” Dari jumlah tersebut sebagian besar berusia di atas 45
tahun, 64% diantaranya perempuan, kenyataan ini menempatkan Indonesia satu dari
Sembilan Negara terbesar di dunia penyandang buta aksara. Selain Indonesia,
delapan Negara lainnya adalah India, Pakhistan, china, Meksiko, Bangladesh,
Mesir, Brazil, Nigeria.
Kemajuan sebuah
Negara tidak berbanding lurus dengan pemerataan kesempatan masyarakat dalam
mengenal huruf. Tiga provinsi di Jawa
justru penyumbang terbesar angka buta aksara di negeri ini. Data Kementrian
Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menunjukkan, hinggga akhir 2009 tercatat
2.671.907 penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur masih buta aksara. Di
Jawa Tengah dan Jawa Barat masing-masing 1.655.258 orang dan 918.471 orang. Buta aksara
masih tinggi, sejumlah permasalahan dan tantangan yang di hadapi dalam upaya
meningkatkan keberaksaraan masyarakat, khususnya penduduk buta aksara, antara
lain sisa buta aksara adalah kelompok masyarakat yang tersulit, baik dari sisi
ekonomi (sangat miskin), geografis ( terpencil, terpencar, dan terisolasi)
maupun secara social budaya. Masalah lain, sebagian besar penduduk buta aksara
di atas 45 tahun dengan segala keterbatasan, baik fisik maupun kondisinya.
Di Kabupaten
Garut secara ‘Politis ‘ menurut data Garut Dalam Angka tahun 2009-2010 yang di
susun oleh BPS Garut, tidak menampilkan data buta aksara latin, namun secara
obyektif-sosiologi angka buta huruf di kampung Pelag Desa Sukajaya Kecamatan
Sukaresmi Kabupaten Garut mencapai 80%
dari warga berusia produktif. Jumlah jiwa tersebut mencapai sekitar
1,000 orang dan sekitar 80% warganya
berusia produktif. Di kampung tersebut sekitar 54 persen penduduknya tidak memiliki kemampuan baca tulis, Hingga
kini, baru 5 warga yang tercatat melanjutkan sekolah sampai tingkat SMA (hasil
studi pendahuluan bulan November-Desember 2010)
Angka buta
aksara kembali dari warga belajar yang sudah di belajarkan melalui program
pendidikan keaksaraan dasar masih cukup besar. Tidak terjadi hanya pada usia
dewasa, buta aksara kembali juga pada anak-anak berusia sekolah yang mengalami
putus sekolah di kelas 2 dan 3 SD. “Buta aksara kembali karena tidak di pakai”.
Pembelajaran masyarakat itu sendiri harus di tumbuhkan karena tidaklah mungkin
bak pohon berbuah tanpa ada proses penanaman. Bila diartikan tidak akan mungkin
masyarakat mau dengan susah payah memikirkan kegiatan yang mungkin sulit untuk
di selenggarakan bagi mereka tanpa memilki kompetensi. Karena itu sebaiknya
masyarakat di berikan penumbuhan partisipasi.
Sebagai bentuk
kepedulian sosial dan merupakan program kerja dari Yayasan Amal Bhakti Karisma
Sejahtera, yayasan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa
“Pemberantasan Buta Aksara Melalui Pembelajaran
Keaksaraan Dasar” yang bekerjasama dengan pemerintah, perusahaan swasta dan
organisasi non pemerintah lainnya. Sehubungan masih cukup banyak warga belajar
untuk diberikan pendidikan dan pelatihan keaksaraan dasar, maka program ini
rencananya akan dilakukan secara bertahap dalam menuntaskan warga produktif
yang masih buta aksara latin.
Tujuan
Tujuan Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Dasar
bagi warga Kampung Pelag :
1. Membantu masyarakat Kampung Pelag pada usia produktif
untuk bisa baca dan tulis huruf latin.
2. Upaya meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengembangan
kreatifitas melalui kegiatan pembelajaran baca tulis.
Sasaran Pemanfaat
Sasaran Pemanfaat dari kegiatan ini adalah warga
Kampung Pelag sejumlah 40 orang yang terbagi dalam 4 (empat) kelompok warga
belajar.
Hasil
Pada akhir kegiatan, secara
kualitatif derajat pendidikan masyarakat di kampung Pelag Desa Sukajaya
Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut dapat di tingkatkan. Para peserta yang
sudah mengikuti Program Pembelajaran Pendidikan
Keaksaraan Dasar menjadi melek huruf; dapat membaca, menulis dan berhitung
sederhana.
Pembelajaran Keaksaraan Dasar
Pembelajaran Keaksaraan Dasar di Kampung Pelag, Desa
Sukajaya Kec. Sukaresmi Kab. Garut telah dilaksanakan melalui kerjasama antara
Yayasan Amal Bakti Karisma Sejahtera dengan PT. Indonesian Power Unit Kamojang
dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Bidang Pendidikan Non Formal dan
Informal.
Program pembelajaran keaksaran dasar dilakukan pada :
- Juli 2011 bagi 40 warga Kampung Pelag; sumber pendanaan dari PT. Indonesian Power Unit Kamojang.
- Oktober-Nopember 2011 bagi 40 warga Kampung Pelag; sumber pendanaan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal.