Translate

Rabu, 13 Juni 2012

Pemberantasan Buta Hurup



Program Pemberantasan Buta Aksara

Latar Belakang
Buta aksara di Indonesia tak bisa. Hingga akhir 2009, populasi buta aksara masih sekitar 8,7 juta atau 5,3% penduduk berusia di atas 15 tahun. Dari jumlah tersebut sebagian besar berusia di atas 45 tahun dan 64% di antaranya perempuan”  Dari jumlah tersebut sebagian besar berusia di atas 45 tahun, 64% diantaranya perempuan, kenyataan ini menempatkan Indonesia satu dari Sembilan Negara terbesar di dunia penyandang buta aksara. Selain Indonesia, delapan Negara lainnya adalah India, Pakhistan, china, Meksiko, Bangladesh, Mesir, Brazil, Nigeria.

Kemajuan sebuah Negara tidak berbanding lurus dengan pemerataan kesempatan masyarakat dalam mengenal huruf.   Tiga provinsi di Jawa justru penyumbang terbesar angka buta aksara di negeri ini. Data Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menunjukkan, hinggga akhir 2009 tercatat 2.671.907 penduduk usia 15 tahun ke atas di Jawa Timur masih buta aksara. Di Jawa Tengah dan Jawa Barat masing-masing 1.655.258 orang dan 918.471 orang. Buta aksara masih tinggi, sejumlah permasalahan dan tantangan yang di hadapi dalam upaya meningkatkan keberaksaraan masyarakat, khususnya penduduk buta aksara, antara lain sisa buta aksara adalah kelompok masyarakat yang tersulit, baik dari sisi ekonomi (sangat miskin), geografis ( terpencil, terpencar, dan terisolasi) maupun secara social budaya. Masalah lain, sebagian besar penduduk buta aksara di atas 45 tahun dengan segala keterbatasan, baik fisik maupun kondisinya.

Di Kabupaten Garut secara ‘Politis ‘ menurut data Garut Dalam Angka tahun 2009-2010 yang di susun oleh BPS Garut, tidak menampilkan data buta aksara latin, namun secara obyektif-sosiologi angka buta huruf di kampung Pelag Desa Sukajaya Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut mencapai 80%  dari warga berusia produktif. Jumlah jiwa tersebut mencapai sekitar 1,000 orang dan  sekitar 80% warganya berusia produktif. Di kampung tersebut sekitar 54 persen penduduknya  tidak memiliki kemampuan baca tulis, Hingga kini, baru 5 warga yang tercatat melanjutkan sekolah sampai tingkat SMA (hasil studi pendahuluan bulan November-Desember 2010)

Angka buta aksara kembali dari warga belajar yang sudah di belajarkan melalui program pendidikan keaksaraan dasar masih cukup besar. Tidak terjadi hanya pada usia dewasa, buta aksara kembali juga pada anak-anak berusia sekolah yang mengalami putus sekolah di kelas 2 dan 3 SD. “Buta aksara kembali karena tidak di pakai”. Pembelajaran masyarakat itu sendiri harus di tumbuhkan karena tidaklah mungkin bak pohon berbuah tanpa ada proses penanaman. Bila diartikan tidak akan mungkin masyarakat mau dengan susah payah memikirkan kegiatan yang mungkin sulit untuk di selenggarakan bagi mereka tanpa memilki kompetensi. Karena itu sebaiknya masyarakat di berikan penumbuhan partisipasi.

Sebagai bentuk kepedulian sosial dan merupakan program kerja dari Yayasan Amal Bhakti Karisma Sejahtera, yayasan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa “Pemberantasan  Buta Aksara Melalui Pembelajaran Keaksaraan Dasar” yang bekerjasama dengan pemerintah, perusahaan swasta dan organisasi non pemerintah lainnya. Sehubungan masih cukup banyak warga belajar untuk diberikan pendidikan dan pelatihan keaksaraan dasar, maka program ini rencananya akan dilakukan secara bertahap dalam menuntaskan warga produktif yang masih buta aksara latin.

Tujuan
Tujuan Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Dasar bagi warga  Kampung Pelag :
1.     Membantu masyarakat Kampung Pelag pada usia produktif untuk bisa baca dan tulis huruf latin.
2.     Upaya meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengembangan kreatifitas melalui kegiatan pembelajaran baca tulis.

Sasaran Pemanfaat
Sasaran Pemanfaat dari kegiatan ini adalah warga Kampung Pelag sejumlah 40 orang yang terbagi dalam 4 (empat) kelompok warga belajar.

Hasil
Pada akhir kegiatan, secara kualitatif derajat pendidikan masyarakat di kampung Pelag Desa Sukajaya Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut dapat di tingkatkan. Para peserta yang sudah mengikuti Program Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan Dasar menjadi melek huruf; dapat membaca, menulis dan berhitung sederhana.
Pembelajaran Keaksaraan Dasar
Pembelajaran Keaksaraan Dasar di Kampung Pelag, Desa Sukajaya Kec. Sukaresmi Kab. Garut telah dilaksanakan melalui kerjasama antara Yayasan Amal Bakti Karisma Sejahtera dengan PT. Indonesian Power Unit Kamojang dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal.

Program pembelajaran keaksaran dasar dilakukan pada :
  • Juli 2011 bagi 40 warga Kampung Pelag; sumber pendanaan dari PT. Indonesian Power Unit Kamojang.
  • Oktober-Nopember 2011 bagi 40 warga Kampung Pelag; sumber pendanaan  Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal.